GEREJA PERJANJIAN BARU DAN PELAYANANNYA
Abstract
Memakai dua istilah untuk menunjuk Gereja, yaitu qahal (kahal) yang diturunkan dari akar kata qal (kal), artinya “memanggil” dan edhah yang berasal dari kata ya’adh yang artinya “memilih” atau “menunjuk” atau “bertemu” bersama-sama disatu tempat yang telah ditunjuk. Edhah sebenarnya berarti berkumpul karena sudah ada perjanjian Qahal menunjukkan arti yang sesungguhnya dari pertemuan bersama suatu umat. qehal’edha = kumpulan jemaah Kel. 12:6, Bil. 14:5; Yer. 26:17. Edhah adalah kata yang sering dipakai dalam kitab Keluaran, Imamat, Bilangan dan Yosua, tidak dijumpai dalam kitab Ulangan dan kitab-kitab selanjutnya dalam Perjanjian Lama. Kata Sinagoge adalah terjemahan yang paling umum yang dipakai dalam septuaginta untuk edhah, dan juga untuk menerjemahkan kata qahal yang dipakai di dalam kitab Musa (Pentateuch). Dalam kitab-kitab Perjanjian Lama bagian akhir qahal diterjemahkan menjadi ekklesia.
Full Text:
PDFReferences
Ryrie Charles, Teologi dasar, Yogya: ANDI, 199
Conner Kevin J, A Pratical Guide to Christian Belief, Malang: Gandum Mas, 2004
Cf. Robert L. Saucy, The Church in God’s Program (Chicago: Moody Press, 1972), p. 131.
Hermann W. Beyer, “DiaKoneo…, DiaKonia, DiaKonos,” Theological Dictionary of the New Testament, Edited by Gerhard Kittel and Gerhard Friedrich, Trans. by Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids: Eerdmans, 1964), Vol. 2, p. 81.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 RHEMA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika
Copyright © RHEMA, 2018-2020. All Rights Reserved.